Subscribe:

Labels

Wednesday 29 January 2014

Saya dan Gejala Over Thinking

Saya pikir, tak akan ada yang sempat membaca apa yang sedang saya tulis di sini sekarang. Saya pun tak tahu apa yang saya inginkan dari web ini. Saya baru beberapa pekan membuatnya. Semacam miniblog yang saya rasa lebih praktis. Hm…cocoknya saya jadikan media ‘pelampiasan’ saja ya mengingat saya juga lagi banyak pikiran.

Saya adalah tipe orang yang over-thinking. Saya memikirkan banyak hal dalam satu waktu. Karenanya, perhatian saya pun mudah teralihkan. Saya sendiri sampai bingung dengan diri saya sendiri. Letih saya menyikapi gejala kognisi seperti ini. Saya seperti tak punya kuasa apapun untuk mencegah agar otak berhenti memikirkan yang aneh-aneh. Mikir sing iyo-iyo wae, ojo mikir sing ora-ora. Selain itu, kebiasaan over-thinking ini juga berpengaruh pada tingkat konsentrasi saya. Konsentrasi menjadi mudah anjlok dan tidak bisa fokus ketika menyelesaikan sesuatu yang kompleks.

Saya tak tahu, ada berapa juta spesies manusia yang memiliki masalah seperti saya. Saya pernah rekam gelombang saya, periksa EEG kalo nggak salah, dan hasilnya saya divonis memiliki voltase otak yang rendah. Saya awam dengan penjelasan dokter tersebut. Saya hanya dikasih beberapa suplemen, obat, serta vitamin yang ternyata setelah beberapa kali saya konsumsi tak kunjung membawa perbaikan berarti pada kesehatan saya. Alih-alih saya jadi takut mengkonsumsi obat-obatan dalam jangka panjag karena ‘eman-eman’ ginjal saya. Masih muda, sehat, kok udah banyak minum obat.

Akhirnya, saya memutuskan untuk mencoba memaksa diri untuk menulis. Ya, saya rasa hanya dengan menulis inilah saya bisa mengurangi kadar over-thinking saya. Gejala mikir yang keterlaluan ini setidaknya bisa diminimalisir karena apa yang terlintas bisa segera dituangkan dalam bentuk tulisan. Dan ini memang telah terbukti oleh para pakar psikologis di mana kondisi kejiwaan seseorang dapat distabilakn dengan cara menulis uneg-uneg atau beban pikiran yang sedang dihadapi. Ah, mulai saat ini, tak ada salahnya menulis. Apalagi di sini, miniblog yang entah ada yang membaca atau tidak. acuhkan saja. Abaikan. Saya murni menulis untuk kesehatan dan kebaikan diri saya sendiri. jadi kalau ada yang terganggu dengan tulsian saya ini, harap maklum. Saya sedang sakit. Sakit jiwa, tapi bukan berarti gila lho ya. Beda konteks itu. Kalo saya gila, mana mungkin tulisan saya bisa seruntut ini.

Salam lemperrr

0 comments:

Post a Comment